DAUN
DAN BUNGA TAPAK DARA OBAT ALTERNATIF LEUKEMIA
pengobatan dan
pencegahan secara medis terhadap penyakit kanker melalui pengangkatan tumor,
kemoterapi, atau radioterapi, diakui oleh para pakar sering menemui kendala.
Pasalnya, tak seberapa lama seusai pengobatan, kankernya bisa timbul kembali.
Berkaitan
dengan kejadian-kejadian seperti itu, sebagian penderita kanker mengubah cara
pengobatan dengan tanaman dengan bermacam-macam
alasan. Cara pengobatan alternatif dengan tanaman ternyata banyak membantu para
penderita sehingga dilakukanlah upaya-upaya penelitian dalam bidang etnobotani
ataupun farmakologi terhadap beberapa tumbuhan yang digunakan.
Berdasar
hal tersebut, mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Arif Yoga Pratama,
Ari Purnomo, dan Amallia Nugrahaeni membuat inovasi dengan memanfaatkan daun
dan bunga tapak dara untuk dibuat teh yang berguna sebagai alternatif obat
leukemia.
Arif
mengatakan, kalau tapak dara (catharanthus roseus) biasa tumbuh subur di padang
atau di pedesaan beriklim tropis. Jenis tanaman itu oleh masyarakat digunakan
sebagai obat tradisional. Tanaman tapak dara mengandung alkaloid vinblastine,
vincristine, leurosine, catharanthine, dan lochnerine yang berkhasiat sebagai
antikanker.
"Pemanfaatan
daun dan kembang tapak dara sebagai obat leukemia didasarkan karena tanaman itu
murah dan mudah diperoleh. Kandungan kimia dari tanaman itu adalah senyawa
alkaloid antikanker yang paling utama, yaitu vinkristin dan vinblastin,"
lanjutnya.
Ditambahlan,
vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada
ginjal, kanker payudara, leukemia, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya
menyerang urat saraf ataupun otot. Tanaman yang di Sumatera disebut
"rumput jalang" itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang
diperkirakan dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
Penelitian
tantang pemanfaatan tanaman tapak dara sebagai obat leukemia dilakukan dengan
mengeringkan bunga dan daunnya untuk dijadikan teh celup. Untuk pengujian
kandungan antioksidan dalam teh tapak dara digunakan metode spektofotometer
yaitu teh diseduh dalam air hangat. Air seduhan lalu diuji kandungannya.
Berdasarkan
analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian itu, oleh mereka bertiga,
dapat disimpulkan bahwa ativitas antioksidan dari teh tapak dara adalah 85,35%
RSA, kadar airnya 0,1213% , kadar abunya 0,0501%, dan kadar phenol-nya
13,6833%.
DAFTAR PUSTAKA
20
Januari 2013
Alternatif
Leukemia 12 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar